Low Cost Green Car : Kemunculan Mobil Murah Picu Kekhawatiran Penjual Mobil Bekas

Bursa Mobil Bekas (Ilustrasi JOGLODAILY / dok)
Sragen (JOGLODAILY) - Sejak kemunculan  Low Cost Green Car (LGCC) beberapa waktu lalu, kekhawatiran melanda sejumlah penjual mobil bekas. Mereka mengkhawatirkan kemunculan mobil murah akan mempengaruhi penurunan tingkat penjualan mobil bekas di berbagai kota di Indonesia. 

Bambang Prakoso, pemilik showroom mobil bekas Terang Agung di daerah Sragen. Ia mengatakan bahwa ada sedikit kekhawatiran menurunnya animo masyarakat terhadap mobil bekas. “Kekhawatiran pasti ada, apalagi mobil itu (LCGC) itu Cuma dipatok dari 70 jutaan rupiah udah bisa bawa pulang mobil baru itu.” kata Bambang saat ditemui di kediamannya di Masaran, Sragen, Sabtu (28/9).  Meski demikian, Bambang juga menyatakan bahwa untuk saat ini perubahan omzet belum begitu dirasakan secara nyata. “Ya, untuk sebulan ini penjualan saya  masih sesuai target yaitu 5-8 buah mobil per bulannya.” ungkapnya. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Octaralia Vidki, salah satu pemilik showroom mobil bekas di daerah Cemani, Sukoharjo.“Secara tidak langsung, dengan adanya mobil murah itu di pasaran juga akan mempengaruhi prosentase penjualan kami. Apalagi harganya jauh dibawa harga-harga mobil bekas yang kami jual.” katanya saat dikonfirmasi Joglo Daily lewat telpon, Sabtu (28/9). 

Meskipun demikian, Vidki percaya masyarakat akan tetap cerdas dalam memilih mobil yang akan dibelinya. Alasannya karena spesifikasi dan part mesin mobil bekas seperti Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza yang merajai pasar Indonesia saat ini sudah jelas kualitasnya. “Kalau saya sih menilai, masyarakat sekarang udah pintar kok dalam memilih  mobil, apalagi mobil-mobil murah itu masih dipertanyakan gimana kualitasnya dan harga purna jualnya jatuh apa enggak. Ya kita lihat saja nanti ke depannya gimana.” ungkapnya. (Viska Hana Hapsari)

Editor : Putri Permata Sari

0 comments: